Cukup Dua
Cukup dua hal saja yang sering kita ingkari keberadaannya
bahkan lebih sering kita sia-siakan, mereka adalah sehat dan waktu senggang.
24 jam dalam sehari kedua tangan kita masih berfungsi
normal, diawali dengan menahan uap kantuk pada mulut, dilanjutkan mengambil
sikat gigi, dipakai untuk makan dan seterusnya. Tidak hanya kedua tangan tapi
juga kedua kaki, sepasang mata, sebuah mulut, dua telinga serta satu hidung
masih berfungsi normal, belum lagi ditambah rentetan fisik-nonfisik tubuh
lainnya, seperti jantung, hati, lambung dan seterusnya. Tapi kita lebih sering
mengingkarinya bahkan cenderung mendustakannya, mungkin bukan kita tapi
cukuplah saya...
Tidak ada satu manusia pun di dunia ini yang memiliki waktu
dalam satu hari lebih dari 24 jam, semua manusia diberikan waktu yang sama
dalam satu hari yaitu 24 jam. Tapi setiap manusia di dunia ini diberikan hak
istimewa yang luar biasa yaitu untuk mengatur waktunya masing-masing. Ada yang
dibiarkan berlalu, ada yang menganggapnya berisi. Yang paling disayangkan
adalah menyia-nyiakan waktu terlebih waktu senggang. Seringkali, waktu senggang
lebih dipilih untuk membiarkan lamunan berjalan kemana-mana. Waktu senggang
lebih dipilih untuk memikirkan suatu hal yang malah menimbulkan masalah baru,
terkadang yang dipikirin malah orang lain bukan dari sisi positifnya tapi
negatifnya, yang dipikirin malah kenapa si A rejekinya bisa lebih padahal kan
usaha yang saya lakukan lebih, yang dipikirin malah hal yang buruk-buruk sama
negatif. Tanpa kita sadari, waktu senggang hadir di sekitar kita. Tapi kita
lebih sering mengingkarinya bahkan cenderung mendustakannya, mungkin bukan kita
tapi cukuplah saya...
فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS Ar-Rahman)
Cukuplah saya karena segala kebaikan dimulai dari diri
sendiri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar