Segala sesuatunya
datang tanpa kita sadari, entah dibutuhkan atau tidak kita akan tetap
mengambilnya dan perlahan akan kita nikmati. Sesaat saja kita mengedipkan mata,
saat itu pula kita kehilangan momen. Suatu waktu akan berlalu begitu saja tanpa
kitta tahu ada apa. Asumsi kita terhadap relativitas dan probabilitas dianggap
menyerang referensi tunggal absolut secara bersamaan, sebagian bertahan,
sebagian mengalah yang lain tetap berada pada ambang batas keraguan atau malah
memilih abstain yang cenderung tidak tahu, yang terakhir ini mungkin tempat
saya berada. Hidup di luar kehidupan itu sendiri terdengar aneh. Hidup dapat
dipahami sebagai proses bertukar kebutuhan. Manusia membutuhkan tumbuhan
sebagai makanan, tumbuhan membutuhkan manusia agar dapat terus berkembang biak
dengan cara dikembangbiakkan secara sengaja ataupun tidak sengaja dan akan
terus berlaku sama dengan semua variabel lainnya seperti hewan. Menhindari
ke-antarbutuhan sepertinya tidak mungkin sekalipun kita mencari ruang soliter
yang paling absolut sekalipun. Terbiasa saling membutuhkan, lama-kelamaan
interaksi ini akan berubah dan menimbulkan ruang untuk berbagi khusus bagi
manusia berbagi ini tidaklah gratis, semuanya berharap akan adanya imbalan
minimal di hari akhir bagi mereka yang percaya akan hari akhir.
Hidup ini memang
unik bagi mereka yang mencoba memahaminya dan terjebak dalam aforisme yang
menjemukkan.
Unik lebih menarik
daripada aneh.
Unik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar