Pernah ngebayangin pas bangun
pagi tidak bisa membuka mata? Atau pas mau bangun, badan tidak bisa digerakkan
sesentipun? Sulit memang untuk membayangkan kalau hal seperti itu terjadi. Tapi
kita tidak perlu repot-repot membayangkan yang tidak enak. Bayangkan saja
nikmatnya membuka mata di pagi hari lalu nikmatnya dapat menghirup udara segar
yang masih bebas polusi, bayangkan nikmat yang enak-enak pas pagi hari terus
coba diitung ada berapa banyak? Coba diitung di 10 menit pertama pas bangun
pagi, dimulai dari buka mata terus gerakkin tangan sama kaki (sulit ngebayangin
berapa banyak tulang yang bergerak, kan ini termasuk nikmat juga), terus
berdiri dari tempat tidur, terus terus terus banyak banget. Tapi coba kita
inget lagi terselip kah kata Hamdalah diantara semua macam nikmat yang kita
rasakan pas pagi hari di 10 menit pertama?
Alhamdulillahilladzii ahyanaa ba’damaa amaa tanaa wa ilaihinnusyuur
Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan dan hanya kepadaNya lah kami kembali
Sebenernya klo mau jujur,
diantara 10 menit itu dan setelah 10 menit itu juga bukan air wudhu yang
diambil tapi handphone duluan. Status orang-orang di twitter atau path bisa
jadi lebih penting ketimbang mengingat yang telah menghidupkan kita setelah
mematikan. Mungkin di jaman sekarang salah satu level keimanan bisa diukur dari
air wudhu apa handphone dulu nih yang dicari setelah bangun tidur, mungkin.
Tapi klo dipikir-pikir, nikmat
yang dikasih dari awal bangun pagi itu dah banyak banget. Pantes aja
diulang-ulang terus di surat Ar Rahman. Tidak tangggun-tanggung diulangnya
sampai 31 kali.
Maka nikmat Tuhan kamu manakah yang kamu dustakan
Semakin dipikir, semakin sedih
sama diri sendiri. Tapi harus dipikir jadi sedih sama diri sendiri. *puk-puk*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar