Selasa, 03 Juni 2014

Cukup Dua

Cukup Dua

Cukup dua hal saja yang sering kita ingkari keberadaannya bahkan lebih sering kita sia-siakan, mereka adalah sehat dan waktu senggang.

24 jam dalam sehari kedua tangan kita masih berfungsi normal, diawali dengan menahan uap kantuk pada mulut, dilanjutkan mengambil sikat gigi, dipakai untuk makan dan seterusnya. Tidak hanya kedua tangan tapi juga kedua kaki, sepasang mata, sebuah mulut, dua telinga serta satu hidung masih berfungsi normal, belum lagi ditambah rentetan fisik-nonfisik tubuh lainnya, seperti jantung, hati, lambung dan seterusnya. Tapi kita lebih sering mengingkarinya bahkan cenderung mendustakannya, mungkin bukan kita tapi cukuplah saya...

Tidak ada satu manusia pun di dunia ini yang memiliki waktu dalam satu hari lebih dari 24 jam, semua manusia diberikan waktu yang sama dalam satu hari yaitu 24 jam. Tapi setiap manusia di dunia ini diberikan hak istimewa yang luar biasa yaitu untuk mengatur waktunya masing-masing. Ada yang dibiarkan berlalu, ada yang menganggapnya berisi. Yang paling disayangkan adalah menyia-nyiakan waktu terlebih waktu senggang. Seringkali, waktu senggang lebih dipilih untuk membiarkan lamunan berjalan kemana-mana. Waktu senggang lebih dipilih untuk memikirkan suatu hal yang malah menimbulkan masalah baru, terkadang yang dipikirin malah orang lain bukan dari sisi positifnya tapi negatifnya, yang dipikirin malah kenapa si A rejekinya bisa lebih padahal kan usaha yang saya lakukan lebih, yang dipikirin malah hal yang buruk-buruk sama negatif. Tanpa kita sadari, waktu senggang hadir di sekitar kita. Tapi kita lebih sering mengingkarinya bahkan cenderung mendustakannya, mungkin bukan kita tapi cukuplah saya...

فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS Ar-Rahman)

Cukuplah saya karena segala kebaikan dimulai dari diri sendiri