Minggu, 30 November 2014

Hamdalah

Pernah ngebayangin pas bangun pagi tidak bisa membuka mata? Atau pas mau bangun, badan tidak bisa digerakkan sesentipun? Sulit memang untuk membayangkan kalau hal seperti itu terjadi. Tapi kita tidak perlu repot-repot membayangkan yang tidak enak. Bayangkan saja nikmatnya membuka mata di pagi hari lalu nikmatnya dapat menghirup udara segar yang masih bebas polusi, bayangkan nikmat yang enak-enak pas pagi hari terus coba diitung ada berapa banyak? Coba diitung di 10 menit pertama pas bangun pagi, dimulai dari buka mata terus gerakkin tangan sama kaki (sulit ngebayangin berapa banyak tulang yang bergerak, kan ini termasuk nikmat juga), terus berdiri dari tempat tidur, terus terus terus banyak banget. Tapi coba kita inget lagi terselip kah kata Hamdalah diantara semua macam nikmat yang kita rasakan pas pagi hari di 10 menit pertama?

Alhamdulillahilladzii ahyanaa ba’damaa amaa tanaa wa ilaihinnusyuur 
Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan dan hanya kepadaNya lah kami kembali

Sebenernya klo mau jujur, diantara 10 menit itu dan setelah 10 menit itu juga bukan air wudhu yang diambil tapi handphone duluan. Status orang-orang di twitter atau path bisa jadi lebih penting ketimbang mengingat yang telah menghidupkan kita setelah mematikan. Mungkin di jaman sekarang salah satu level keimanan bisa diukur dari air wudhu apa handphone dulu nih yang dicari setelah bangun tidur, mungkin.

Tapi klo dipikir-pikir, nikmat yang dikasih dari awal bangun pagi itu dah banyak banget. Pantes aja diulang-ulang terus di surat Ar Rahman. Tidak tangggun-tanggung diulangnya sampai 31 kali.

Maka nikmat Tuhan kamu manakah yang kamu dustakan


Semakin dipikir, semakin sedih sama diri sendiri. Tapi harus dipikir jadi sedih sama diri sendiri. *puk-puk*


Selasa, 11 November 2014

Tentang rasa


Sepertinya kita saling memendam kata yang tersimpan dalam hati. Entah apa yang menyumbat tapi sulit sekali mulut ini hanya sekedar untuk mengucapkan kata, “apa kabar?”. Atau mungkin aku terlalu percaya diri hingga merasa kalau dia juga merasakan yang sama dengan yang kurasa.

“Hai, apa kabar?”, sapaku dalam hati. Seperti biasa aku tak sanggup bertegur sapa padahal dia hanyalah selangkah di depanku. “Bodoh, bodoh, bodoh”, seolah aku berbicara dengan diri sendiri. Hanya untuk menatap matanya saja aku takut, aku keliyepan, entah kemana arah mataku.

Berulang kali hal yang sama terjadi. Berhari-hari aku melakukan hal serupa. Sudah berlangsung lama sejak aku mengagumi dia, aku hanya terus berlari entah ke arah mana yang jelas tidak sejengkalpun aku semakin dekat dengan dia.

---

Dia seperti angin, seolah tak ada tapi selalu kurasa.

Sesekali aku melihat dia dari kejauhan, lebh tepat kalau dibilang aku ini mencuri pandang. Seperti kebanyakan perempuan, setiap dia menegakkan kepalanya, aku langsung sigap seolah-olah aku memperhatikan hal lainnya.

Sesekali pula aku dengan sangat sengaja berjalan di depan dia, persis di depannya. Berharap kalau dia menegurku terlebih dahulu lalu berlanjut pada obrolan yang lebih jauh. Ah, tidak, tidak. Dia terlalu sibuk sepertinya  dengan buku yang selalu bertumpuk di atas meja atau larut dalam obrolan tanpa arah dengan teman-temannya.

Mungkin waktu akan membantuku, menghilangkan semua rasaku tentang dia.
Terima kasih untukmu, waktu.

--

Mungkin rasa hanyalah sekedar rasa. Sampai kapanpun hanyalah sekedarnya.




Modus ke Allah

Modus, suatu kata yang nga asing buat orang yang lagi PDKT. Biasanya nih pas lagi mau mendapatkan hati seseorang yang menjadi dambaan, hari-hari kita akan penuh dengan modus. Mulai dari tiba-tiba ngajakin ngobrol, comment status medsosnya doi sampai ngegombal-gombal sampe rambut jadi gimbal. Tapi kayaknya modus nga cuman klo lagi PDKT, bisa juga pas kita mau naikin uang saku bulanan, udah dipastikan kita modus nih ke orang tua. Bisa jadi tiba-tiba baik banget ke orang tua, dari ngebantuin bersih-bersih di rumah atau jadi nurut banget disuruh-suruh apa aja mau. Berarti bisa dibilang klo modus itu pas ada maunya aja, pas kita mau ngedapetin sesuatu.

Nah, kalau menurut KBBI, definisi modus yang paling sesuai dan mendekati dengan yang biasanya kita maksud sehari-hari adalah –desiderative modus yang menyatakan keinginan, --optatif modus yang menyatakan harapan. Saya bukan ahli bahasa tapi kemungkinan diartikan sebagai suatu aksi yang menyatakan keingin dan harapan, mungkinn..

Tapi terkadang kita lebih sering lupa kalau ada Zat yang Maha Kuasa, menguasai setiap apapun yang hidup dan mati, Zat yang Maha Tahu, mengetahui setiap misteri tentang waktu yang akan datang dan memberi hikmah dari setiap kejadian yang telah lalu. Dia yang menguasai hati setiap makhluk yang ada di dunia ini, hanya Dia yang sanggup membolak-balikkan hati siapapun dan apapun.

Tanpa perlu modus dan mendekatinya, sesungguhnya Dia amat dekat
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya, (Qaff:16)

Bahkan lebih tahu apa yang kita butuhkan
Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui (Al Baqarah:216)
Tapi dalam prosesnya pendekatan ke Yang Maha Atas Akan Segala Sesuatunya ini tidak mudah, bahkan dalam beberapa ajaran tradisional lain proses pendekatan ini dilalui lewat proses penyiksaan. Klo kita lihat di India pasti banyak orang-orang yang sengaja menyiksa dirinya sebagai proses pendekatan ke dewa atau demi menjadi manusia yang mempunyai derajat tinggi. Ada juga seperti biksu-biksu yang berdiam diri dan menjauhkan dari kehidupan dunia untuk dapat semakin dekat kepada Dia.

Mungkin, dan ini sekedar mungkin, proses pendekatan kita juga bisa melalui berkenalan melalui pesan-pesannya di dunia yaitu Al Quran juga lewat ajaran-ajarannya seperti berbagai macam bentuk ibadah, bisa juga melalui sang pembawa pesan sekaligus ajaranNya yaitu Rasullullah. Yang tidak perlu melalui proses penyiksaan dan pemisahan secara utuh dari kehidupan yang bersifat dunia. Semua ibadah wajib, puasa sunnah, baca Quran dan lain sebagainya dijadiin sebagai proses pendekatan ke Yang Maha Kuasa.

Yah, namanya juga manusia ya, banyak maunya, pingin ini, pingin itu tapi nga pernah mau ngedeketin Yang Maha Memiliki. Mungkin jawaban atas segala macam permasalahan yang sedang kita hadapi ada jawabannya dalam Al Quran, mungkin segala macam kegelisahan hati kita dapat ditenangkan dengan mengingat namaNya, mungkin segala macam kesulitan kita tidak akan pernah sebanding dengan kesulitan yang pernah dihadapi oleh Rasullullah saat menyebarkan agama Islam.

Semoga saya juga selalu mengingat Allah kapanpun dan dimanapun. Inget rezeki, larinya ke Allah, mau cari jodoh, larinya ke Allah, mau ini mau itu larinya ke Allah. Susah banget tapi ya coba kita usahakan bersama (siapa ya?).


Rabu, 15 Oktober 2014

Perkara Jodoh

Sebenarnya saya udah menyiapkan tulisan yang lebih mutu buat judul "Perkara Jodoh" nih, bahannya dari berbagai sumber yang valid sama top dan lebih islami tapi agak males buat ngepublishnya jadi langsung aja dah pake bahasa yang lebih simpel dan nga ngejelimet, hampir kaya curhat tapi nga asal dicurahkan...



Sebenarnya udah agak bosen buat ngomongin jodoh lagi jodoh lagi. Saya juga sadar yang kayak beginian mah harus dibuat renaksi (rencana aksi) nya. Jangan cuman diumbar jadinya kaya mancing di atas jalan tol a.k.a sia-sia, nga akan dapet ikan. Klo "Perkara Jodoh" itu diomongin terus jadinya cuman capek dan lelah... Saya juga dah capek sama bullying yang dilakukan oleh berbagai pihak dan oknum tapi disisi lain bingung harus mulai darimana huffftt... Setiap mau mendekati kamu, iya kamu, if clausenya kebanyakan. Sangking banyaknya sampe bingung mau ngapain. Akhirnya semuanya ketahan sampe dibelakang bibir kayaknya sekitar tenggorokan. Ditambah saya juga bukan orang yang suka ngomong apalagi pinter ngomong. Syit.. Ngebayangin rintangan dari dalem aja dah banyak gini belum yang dari luar. Tapi saya harus belajar.

Bismillahirrahmaanirrahiim.



Cuman berdasarkan nasehat beberapa teman saya, coba pendekatannya ke Yang Maha Menguasai Hati, Yang Maha Atas Segala-galanya. Jadinya: Biasanya di akhir solat saya selipin doa tuh, "Ya Allah pertemukanlah hambaMu ini dengan jodoh terbaik menurutMu. Jodoh yang sanggup bersama meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan hanya kepadaMu. Pertemukanlah kami di tempat yang Engkau ridhoi dan di waktu yang Engkau rahmati. Lalu jadikanlah hambaMu ini ridho dengan takdirMu". Top banget nga sih doa saya.. Tapi ya namanya iman suka naik sering turun. Bismillah semoga konsisten terus ya Allah..

Biasanya nih, saya nulis yang beginian di tumblr tapi wes kadung. 

Rabu, 03 September 2014

Mengenal format file .ecw?


Mungkin sebagian sudah ada yang familiar dengan format file .ecw tapi sayangnya saya belum kenal banget nih, jadi saya mau kenalan dulu ya..

Dalam penginderaan jauh kita mengenal suatu bentuk citra sebagai hasil dari perekaman satelit atau foto udara. Citra tersebut dibagi lagi menjadi citra analog dan citra digital, seiring dengan perkembangan teknologi maka citra analog sudah sangat jarang diproduksi dan digunakan. Nah, si citra digital ini adalah hasil dari perekaman satelit yang disimpan dan dikompres dalam berbagai format, salah satunya .ecw.

Format file .ecw menyimpan citra yang telah terkompres dan telah terproyeksi. Oiya, ecw ini kependekan dari Enhanced Compression Wavelet yang dikembangkan oleh Earth Resource Mapper di tahun 1998. Semula berawal dari riset tentang bagaimana mentransfer citra berukuran terabyte secepat mungkin melalui internet yang akhirnya menghasilkan Image Web Server dan Enhance Compression Wavelet.

ECW represented a fundamental mathematical breakthrough enabling Discrete Wavelet Transforms (DWT) and inverse-DWT operations to be performed on very large images very quickly, while only using a tiny amount of RAM *jujur saya juga nga paham apa itu DWT atau inverse-DWT jadi langsung saya copas dari sumbernya.

Karena saya juga masih belajar mungkin bagi yang lebih paham dan ahli tentang image processing, image file format dan segala sesuatunya ttg remote sensing tolong dishare ke saya karena sebaik-baiknya ilmu adalah yang disebarkan J

Sumber : 


Sabtu, 16 Agustus 2014

Lampu Merah

Apa yang anda lakukan bila rambu lalu lintas menunjukkan lampu merah? Mayoritas dari kita pasti ,mau tidak mau, akan menjawab berhenti padahal sebelumnya mungkin kita sedang berkendara kencang atau berada pada kondisi jalanan yang ramai dimana kalau tidak segera jalan makin terjebak dalam kemacetan. Tapi apa boleh buat, rambu lalu lintas menunjukkan lampu merah dan kita waijb untuk berhenti, bila tidak berhenti? Kita harus siap menerima konsekuensi maupun resikonya seperti ditilang pak polisi atau malah terjadi kecelakaan karena menerobos lampu merah dan menabrak kendaraan dari arah jalan yang berbeda. Sama seperti hidup, tidak selamanya kita akan melaju kencang, ada kalanya sesuatu memaksa kita untuk berhenti sesaat dan mengambil jeda.

Banyak hal yang bisa kita lakukan saat terjebak dalam lampu merah, bisa terus-terusan membunyikan klakson (ini sangat mengganggu, percaya saya), bisa salip sana salip sini biar posisi kendaraan makin ke depan, bisa menikmati audio kendaraan bila dalam mobil atau malah bisa dimanfaatkan untuk mengulangi hapalan Quran dan kalau lupa bisa langsung dibuka Qurannya untuk dicek. Sama seperti saat kita berada pada kondisi jeda dalam hidup, kita bebas memilih mau apa, bisa dari ngedumel sampai melihat lagi sebenarnya apa tujuan kita. Kita boleh kok ngedumel, ngomong A sampai Z, ngejelek-jelekin orang yang bikin kita stagnan tapi kita juga boleh melihat lagi sebenarnya saat saya sudah sampai disini sesuai tidak ya dengan niatan awal saya? Apakah tujuan saya hanya sekedar untuk dunia? Apakah ini hanya sekedar mengejar materi tanpa memberi manfaat? Kalau memang kondisi jeda ini malah makin mendekatkan kita dengan Yang Maha Kuasa kenapa harus ngedumel?

..boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui (Al Baqarah ; 216)

Apakah untuk sesaat berhenti ini baik? Mungkin kita diminta untuk merenungi kembali tujuan kita melakukan segala macam aktivitas dan kegiatan di dunia ini.

Imam Al Ghazali pernah mengajukan enam pertanyaan kepada murid-muridnya, dua dari pertanyaan tersebut adalah apa yang besar? Dan apa yang paling ringan? Ternyata yang paling besar adalah nafsu dan yang paling ringan adalah meninggalkan sholat. Mungkin selama ini nafsu dunia telah merayu kita sehingga kita pun terus berada dibuaiannya sehingga akhirnya sholat pun terlewat. Bahkan Khalifah Umar Bin Khatab sampai berdoa, “ya Allah, tempatkanlah dunia dalam genggaman tangan kami dan janganlah kau tempatkan dia dalam lubuk hati kami”.


Mungkin setiap kita mengalami proses stagnan sehingga harus jeda kita memang diminta untuk merefresh kembali tujuan kita, melihat kembali kebesaran kuasaNya dan juga mengecek kembali apakah nafsu dunia telah membuat kita lalai akan perintahNya? 

Ini semua sekedar catatan pribadi untuk penulis :))

Minggu, 03 Agustus 2014

Hidup ini unik


Segala sesuatunya datang tanpa kita sadari, entah dibutuhkan atau tidak kita akan tetap mengambilnya dan perlahan akan kita nikmati. Sesaat saja kita mengedipkan mata, saat itu pula kita kehilangan momen. Suatu waktu akan berlalu begitu saja tanpa kitta tahu ada apa. Asumsi kita terhadap relativitas dan probabilitas dianggap menyerang referensi tunggal absolut secara bersamaan, sebagian bertahan, sebagian mengalah yang lain tetap berada pada ambang batas keraguan atau malah memilih abstain yang cenderung tidak tahu, yang terakhir ini mungkin tempat saya berada. Hidup di luar kehidupan itu sendiri terdengar aneh. Hidup dapat dipahami sebagai proses bertukar kebutuhan. Manusia membutuhkan tumbuhan sebagai makanan, tumbuhan membutuhkan manusia agar dapat terus berkembang biak dengan cara dikembangbiakkan secara sengaja ataupun tidak sengaja dan akan terus berlaku sama dengan semua variabel lainnya seperti hewan. Menhindari ke-antarbutuhan sepertinya tidak mungkin sekalipun kita mencari ruang soliter yang paling absolut sekalipun. Terbiasa saling membutuhkan, lama-kelamaan interaksi ini akan berubah dan menimbulkan ruang untuk berbagi khusus bagi manusia berbagi ini tidaklah gratis, semuanya berharap akan adanya imbalan minimal di hari akhir bagi mereka yang percaya akan hari akhir.


Hidup ini memang unik bagi mereka yang mencoba memahaminya dan terjebak dalam aforisme yang menjemukkan.
Unik lebih menarik daripada aneh.

Unik.

Kamis, 24 Juli 2014

Maaf Pak Jokowi

Maaf Pak Jokowi

Pemilihan Umum Presiden tahun 2014 telah dilaksanakan, tanpa menunggu lama metode hitungan quickqount langsung menyajikan hasil yang diasumsikan valid. Dari metode quickcount keluarlah nama Pak Jokowi sebagai presiden terpilih dan selang 14 hari yaitu pada tanggal 22 Juli terbukti sudah keakuratan dari metode quickcount tersebut. Presiden terpilih versi quickcount langsung berubah menjadi presiden terpilih versi 240an juta rakyat Indonesia. Tapi dengan sejuta hormat kepada Pak Jokowi selaku presiden terpilih saya hanya ingin bercerita tanpa peduli ada yang akan membaca blog ini atau tidak. Maaf Pak Jokowi

Saya adalah warga Jakarta yang mendambakan Jakarta menjadi kota yang layak huni. Saat pemilihan gubernur dua tahun silam begitu mendengar Pak Jokowi akan hijrah dari Solo ke Jakarta, timbul rasa optimis yang luar biasa untuk tercapainya kota sesuai dambaan saya. Keberhasilan Pak Jokowi di Solo rasanya tidak perlu diragukan, hampir seluruh media dalam negeri menyanjung Pak Jokowi bahkan Pak Jokowi juga masuk dalam kandidat walikota terbaik di seluruh dunia, kalau tidak salah Pak Jokowi berada di peringkat 3, sungguh suatu prestasi yang sangat membanggakan bagi kami warga Indonesia. Harapan saya Jakarta akan disulap menjadi jakarta baru dengan PKL yang lebih rapi, jalanan yang tidak lagi macet atau minimal berkurang tingkat kemacetannya, anak-anak lebih nyaman bermain di taman kota dan ribuan harapan lainnya. Sesekali saya memperhatikan berita di TV, aksi gerak cepat Pak Jokowi sungguh luar biasa mulai dari reformasi birokrasi secara utuh lalu perbaikan waduk untuk mengurangi banjir dan lain sebagainya. Tapi.. Sangat disayangkan itu semua hanya terjadi dalam waktu kurang dari dua tahun Pak Jokowi menjabat di Jakarta. Sampai muncul isu Pak Jokowi akan dicalonkan sebagai presiden, saya masih tetap optimis Pak Jokowi akan bertahan menjadi gubernur. Makin lama, isu tersebbut makin santer diberitakan hingga seolah-olah bukan lagi isu. Dan pada akhirnya terjawab sudah isu tersbut, saat Pak Jokowi menyambangi rumah si pitung di marunda lalu menyampaikan niatannya untuk menjadi calon presiden yang diusung salah satu partai. Jauh sebelum Pak Jokowi berikrar untuk menjadi calon presiden, saya sudah lebih dahulu berikrar walaupun dalam hati, saat masih menjadi isu tentang pencapresan Pak Jokowi saya berjanji untuk tidak memilih Pak Jokowi dalam pemilu presiden 2014. Karena hidup ini adalah pilihan. Maaf Pak Jokowi.

Maaf Pak Jokowi mungkin yang saya sebutkan di atas adalah hal paling fundamental bagi saya kenapa saya tidak memilih Pak Jokowi. Saya khawatir kalau saya berbicara hal lain nanti dianggap sok tahu atau malah saya dianggap terpengaruh kampanye hitam yang menyerang Pak Jokowi. Tapi sumpah 100% saya adalah pembenci kampanye hitam karena tidak ada gunanya dan saya yakin Pak Jokowi tidak seperti itu. Tapi setidaknya saya berharap Pak Jokowi masih menaruh perhatiannya pada ibukota Indonesia, Jakarta. Maaf Pak Jokowi saya tidak memilih bapak, tapi kalau memang nanti yang sah terpilih adalah Pak Jokowi saya siap dukung dengan seluruh hati dan tenaga saya untuk Indonesia tercinta…


Selasa, 03 Juni 2014

Cukup Dua

Cukup Dua

Cukup dua hal saja yang sering kita ingkari keberadaannya bahkan lebih sering kita sia-siakan, mereka adalah sehat dan waktu senggang.

24 jam dalam sehari kedua tangan kita masih berfungsi normal, diawali dengan menahan uap kantuk pada mulut, dilanjutkan mengambil sikat gigi, dipakai untuk makan dan seterusnya. Tidak hanya kedua tangan tapi juga kedua kaki, sepasang mata, sebuah mulut, dua telinga serta satu hidung masih berfungsi normal, belum lagi ditambah rentetan fisik-nonfisik tubuh lainnya, seperti jantung, hati, lambung dan seterusnya. Tapi kita lebih sering mengingkarinya bahkan cenderung mendustakannya, mungkin bukan kita tapi cukuplah saya...

Tidak ada satu manusia pun di dunia ini yang memiliki waktu dalam satu hari lebih dari 24 jam, semua manusia diberikan waktu yang sama dalam satu hari yaitu 24 jam. Tapi setiap manusia di dunia ini diberikan hak istimewa yang luar biasa yaitu untuk mengatur waktunya masing-masing. Ada yang dibiarkan berlalu, ada yang menganggapnya berisi. Yang paling disayangkan adalah menyia-nyiakan waktu terlebih waktu senggang. Seringkali, waktu senggang lebih dipilih untuk membiarkan lamunan berjalan kemana-mana. Waktu senggang lebih dipilih untuk memikirkan suatu hal yang malah menimbulkan masalah baru, terkadang yang dipikirin malah orang lain bukan dari sisi positifnya tapi negatifnya, yang dipikirin malah kenapa si A rejekinya bisa lebih padahal kan usaha yang saya lakukan lebih, yang dipikirin malah hal yang buruk-buruk sama negatif. Tanpa kita sadari, waktu senggang hadir di sekitar kita. Tapi kita lebih sering mengingkarinya bahkan cenderung mendustakannya, mungkin bukan kita tapi cukuplah saya...

فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS Ar-Rahman)

Cukuplah saya karena segala kebaikan dimulai dari diri sendiri

Rabu, 07 Mei 2014

Keberpasangan

Tadinya sih mau nulis yang agak berbobot sedikit, yang agak scientific biar dikira agak pinter. Kan keren tuh klo diblog tulisannya misal tentang DTM (Digital Terrain Model), Photogrammetry, Geographic Information System, Terrestrial Survey, Hidrographic Aquisition Method and so many others. Tapi apa daya, hati tak selaras dengan pikiran, jadilah...

Keberpasangan

Sekarang kita coba lihat segala sesuatu yang ada di sekitar kita, sekarang. Malam punya pasangan siang, bulan punya bintang, gelap sama terang, bahkan sampai dalam atom aja ada proton yang berpasangan sama elektron. Jadi, segala sesuatunya memang telah diciptakan dengan pasangannya. Mereka saling melengkapi dan mengutuhkan. Dengan berpasangan, mereka berusaha menuju ke kesempurnaan dan menjadi istimewa.

Masing-masing memiliki pasangan dan berusaha untuk menemukan pasangannya. Dan tidak ada yang lebih besar daripada dorongan untuk menemukan pasangan dari lawan jenisnya, seorang pria yang berusaha untuk menemukan labuhan hatinya, seorang wanita yang mencari tempat berlindungnya.


سُبْحَانَ الَّذِي خَلَقَ الْأَزْوَاجَ كُلَّهَا مِمَّا تُنبِتُ الْأَرْضُ وَمِنْ أَنفُسِهِمْ وَمِمَّا لَا يَعْلَمُونَ 
Maha Suci Allah yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui (QS Yasin (36) : 36)


Dari QS Yasin ayat 36 ini ada yang unik loo, apa ya? kasih tau gak ya? *hasyaahhh

Bahwa sebenarnya pertemuan antara dua insan manusia yang didasari dorongan terbesarnya pastilah dilandasi kesucian lagi terhormat, lebih dari sekedar paras yang menawan. Inilah sebab dari QS Yasin ayat 36 diawali dengan subhana yaitu Maha Suci.

Bagi manusia, yaitu saya juga, dorongan untuk berpasangan itu sangat luar biasa besarnya di usia dewasa-muda. Keter"sendirian" hanya akan mendorong ke"galau"an semakin menjadi walaupun memang ada kalanya menjadi sendiri itu menarik, menemani sepi dan berkontemplasi tentang segalanya.

---

Udah ah, kapan-kapan lagi aja nulis yang beginian. Capek di hati kalo kebanyakan nulis, kebanyakan baca. Walaupun minimal semua tulisan ini bisa untuk memotivasi diri sendiri dan semoga memotivasi yang baca. 

Akhir kata..

Enjoy your time, finding your whole-time-life's-partner

Jumat, 02 Mei 2014

I Love You Full!

Kira-kira cinta itu kata kerja kan ya?
Mau tau permasalahan terbesar di usia dewasa-muda? Yup! Jawabannya jodoh, jawabannya itu kira-kira siapa ya orang yang bisa menggenapkan hati kita-kita ini orang. Sayang seribu sayang, perjalanan manusia mencari jodoh itu nga mudah. Ada yang sampe lari ke hutan terus lari ke pantai, itu juga belum ketemu *halah*

Jodoh memiliki banyak padanan kata, ada yang bilang mantan pacar, bisa dibilang juga orang yang menggenapkan hati, buat para cowo-cowo (kebanyakan) pasti bilangnya tulang rusuk yang hilang padahal belum pernah rontgen? Tapi emang ini adalah misteri terbesar di usia dewasa-muda.

"Sesaat kita akan merasa yakin, di saat lain keyakinan tersebut akan hilang digerus waktu. Biasanya keyakinan ini muncul dari rasa cinta. Bukan hanya oleh satu tangan tapi dua tangan yang saling menggenggam asa untuk terus selamanya bersama. Tapi entah, sebagian yang lain hanya menjadikan cinta sebagai suatu perasaan dan lupa bahwa cinta adalah kata kerja yang butuh usaha untuk menjadikannya ada"

Tapi serius nih, kalo emang beneran jatuh cinta sama seseorang dan yakin harus baca ini dulu 5 Alasan Kamu Nga Boleh Jatuh Cinta Diam-Diam dari MalesBanget.Com, seenggaknya bisa buat motivasi. Dan mungkin kita harus melihat sesuatu lebih dekat biar kaya kata Sherina Munaf,
Mengapa bintang bersinar
Mengapa air mengalir
Mengapa dunia berputar
Lihat segalanya lebih dekat
Dan kau akan mengerti

Coba di klik! Pendekatan Vertikal ke
Yang Maha Menguasai Hati Makhluknya
Mungkin dengan melihat lebih dekat bisa membuat kita lebih yakin sekedar cinta-cintaan atau cinta beneran yang bikin hati tenang setiap kali ngeliat doi sekalipun dari kejauhan *halah*

Ada satu poin lagi yang lebih penting dari semuanya dan bahkan paling penting, namanya pendekatan vertikal. Sering kita lupa kalo mau ngapa-ngapain larinya langsung ke objek yang kita mau. Mau deketin cewe apa cowo larinya langsung ke orangnya, mau beli mobil larinya langsung ke showroom. Sebenarnya klo larinya ke yang menguasai hati setiap manusia, yang kuasa membolak-balikkan hati setiap makhluk-Nya, yang Maha Kuasa atas segala sesuatu di dunia ini kan lebih asyik. Toh, klo bukan doi ntar juga kitanya ridho karena dari awal dah ikhlas. Iya nga sob?

Dan ada satu kalimat dari salah seorang teman saya yang oke banget, gini nih bunyinya,
"Nasib seorang pria adalah untuk ditolak dan nasib seorang wanita adalah untuk tidak dipilih"




Enjoy your time, finding the right person to spend your whole life with


Entah, kenapa ya pagi-pagi kepikiran hal beginian.
Yang penting nulis dulu sob :))))))

Minggu, 23 Maret 2014

Mengapa Sosialisme

Mengapa Sosialisme?

Situasi yang terjadi saat dalam sistem ekonomi yang berdasarkan pada kepemilikan modal secara pribadi, dicirikan oleh dua prinsip utama: pertama, alat-alat produksi (modal) dikuasai secara pribadi dan para pemiliknya menggunakannya tanpa kendali. Kedua, kontrak tenaga kerja yang bersifat bebas. Tentu saja, dalam pengertian ini tidak ada masyarakat kapitalis yang benar-benar murni. Secara khusus, harus diperhatikan bahwa para pekerja-melalui pergulatan politik yang panjang dan memerihkan-telah berhasil menciptakan bentuk yang lebih baik dari “kontrak pekerja bebas” untuk para pekerja dengan kategori-kategori tertentu. Tetapi secara keseluruhan, ekonomi sekarang ini tidak banyak berbeda dengan kapitalisme “murni”.

Produksi dilakukan demi meraih keuntungan, bukan demi kegunaannya. Tidak ada jaminan bahwa semua orang yang mampu dan ingin bekerja akan selalu mendapat pekerjaan; selalu ada sekolompok penganggur. Pekerja selalu merasa cemas akan kehilangan pekerjaannya. Kemajuan teknologi sering kali mengakibatkan lebih banyak pengangguran, dan bukannya mempermudah beban pekerjaan. Motif keuntungan, menyatu dengan kompetisi di antara para kapitalis, bertanggung jawab atas ketidakstabilan dalam akumulais dan penggunaan modal yang mengarah pada depresi berat yang terus meningkat. Persaingan bebas kini mengarah pada penghapusan besar-besaran tenaga kerja dan melumpuhkan kesadaran sosial setiap individu.

Saya menganggap bahwa ketimpangan individual ini merupakan kejahatan kapitalisme yang paling buruk. Seluruh sistem pendidikan kita dirugikan karena kejahatan ini. Sikap bersaing yang berlebihan ditanamkan pada siswa yang dididik untuk memuja kesuksesan tanpa batas sebagai persiapan karir masa depan mereka.

Saya yakin bahwa hanya ada satu cara untuk keluar dari semua kejahatan ini, yakni dengan menerapkan ekonomi sosialis, yang disertai dengan sistem pendidikan yang diarahkan pada tujuan-tujuan sosial.
----
Tulisan sebelumnya merupakan salinan yang saya ketik dari buku “Seri Mengenal dan Memahami Einstein” karya Joseph Schartz dan Michael Mcguinnes. Jangan bayangkan itu buku yang ribet, halamannya sampai ratusan dan tulisannya kecil-kecil, rapat pula. Ini buku yang menceritakan perjalanan hidup Einstein dalam gabungan gambar, tulisan dan grafis yang simpel tapi tetep aja pusing pas baca buku beginian, maklum otak saya nga sampe pas lagi ngebahas teori relativitasnya doi. Di akhir dari buku ini ada pendapat Einstein tentang sistem ekonomi yang berkembang saat itu. Coba perhatikan kalimat yang ditebalkan, mungkin nga asing dan bahkan masih bisa kita rasakan sampe sekarang. Hmm..

Well..

Sebenarnya, tulisan diatas tidak sama persis dengan yang ditulis oleh Einstein di majalah Monthly Review (aslinya bisa dicek di, Why Socialism by Albert Einstein). Tulisan diatas lebih bersifat resume mungkin karena ada proses alih bahasa, supaya lebih ringkas dan lainnya tapi seenggaknya inti pesan yang disampaikan sama. Mungkin lebih mirisnya lagi tulisan ini masih layak  untuk dibaca saat ini, direnungi dan diambil pesannya.

Why Socialism was written by Einstein and published by Monthly Review in 1949. I guess the condition still remains the same as today’s. -Maundri Prihanggo

Rabu, 26 Februari 2014

Mencari Mantan

Mencari Mantan

Kulari ke hutan, kemudian teriakku
Kulari ke pantai, kemudian menyanyiku
Kemana, kemana, kemana
Ku harus mencari kemana

Dimanakah kamu berada...

Sebuah sajak bukan rima tak puitis apalagi romantis, lahir dari rasa jenuh akibat terlalu lama menyendiri dalam petualangannya mencari mantan

Jumat, 24 Januari 2014

Itu

hati ini batu
otak ini paku
memaku logika pada nurani
entah sampai kapan akan tercipta asa
membiarkan mimpi dimakan waktu

A very long time ago

Yes! It was a long time ago since my last my post in this blog

Bukan karena sibuk atau padatnya aktivitas tapi lebih karena miskin ide dan minim kreativitas. Sedih ya..
Tapi percaya atau nggak, rutinitas itu bisa membunuh dan membuat mati kreasi juga mati gaya. Tau penjara kan? Tempat yang katanya bisa membunuh manusia secara manusia secara perlahan. Nah, penjara paling menyeramkan di dunia ini nga terletak di Guantanamo atau di pedalaman Gurun Sahara, Boven Digul? Juga belum ada apa-apanya. Penjara yang paling-... adalah saat diri kita sendiri menahan semua rasa, akal dan pikiran yang dapat berkembang dan menerawang jauh ke depan, far beyond what we think, beyond our imagination. Dalam artian lain semua rasa, akal dan pikiran terbelunggu dan akhirnya hilang dimakan waktu. Usang dan terenyahkan, lapuk dan dibuang. Sayangkan? Dah dikasih Allah karunia yang teramat sangat luar biasa untuk mampu merasakan yang nga semua makhlukNya bisa rasakan, dikasih akal untuk berpikir dan meningkatkan rasa iman dan takwa. Tapi.. Taak terpakaii

Actually, bukan 100% yang tadi disebut minim lagi post disini. Yang diatas itu cuman sekedar cerita aja, klo rutinitas bisa membunuh juga kalo sebenernya ada loo karunia yang nga dikasih ke semua makhlukNya tapi kita lupa aja..

Just sharing

Klo saya sekarang mahh sedang menikmati sebuah proses. Lagi asik baca-baca buku, lumayan buat nambah khasanah dan perbendaharaan ilmu, lagi asik juga belajar-belajar beberapa hal baru. Juga lagi kena satu rutinitas tapi bedanya insyaaAllah ini nga membunuh karena emang rutinitas yang dihajatkan dari dulu. Yah, juga ditambah klo sempet (+ niat) pas pagi-pagi bisa diusahakan lari pagi buat olahraga plus ngelepas stress. Sebenernya klo kita enjoy menghadapi semuanya dalam hidup, dinikmatin, terus niatnya dari awal berserah diri sama Allah, semuanya dijadiin ibadah, taruh elemen vertikal dalam setiap aktivitas horizontal, inysaaAllah lancar. Aaamin

Semoga kita semua tetap dalam pelindunganNya
Semoga yang kita usahakan di dunia ini adalah ibadah kepadaNya dan hanya untukNya
Semoga kita semua bisa inget Dia dalam semua kesempatan