Rabu, 20 April 2011

anak jalanan juga putra-putri bangsa!

jadi begini sekitar jam 7an malam
Secara tidak sengaja tiba-tiba ada temen yang dateng ke kamar kosan dan langsung ngajakin ke rumah singgah anak jalanan di Dago bengkok. Dalam hati gw seru juga nih, penasaran juga klo anak jalanan tuh gmna sih? Klo ke panti asuhan kebetulan ada juga temen yang dah sering ngajakin cuman klo anak jalanan?
Jadi IKASTARA Bandung sedang mempersiapkan acara kemping bersama anak jalanan yang tentunya ada penanaman nilai yang jelas nga sekedar acara outbond yang rame-ramean atau seru-seruan. Berhubung gw belum pernah ke rumah singgahnya yang terus membuat gw penasaran karena cerita dari mereka yang sudah ke rumah singgah. Mulai dari pengurusnya yang anak PSIK entah universitas mana dan gw berani jamin kajian mereka berat banget, himpunan nga ada apa-apanya sampai pertanyaan-pertanyaan anak jalanan yang sederhana sampai kita sendiri males(baca:nga tahu) cari jawabannya. 

Nah, setelah gw sampai di sana ternyata keadaannya membuat gw miris. Jalan masuknya kecil dan rumahnya nga seberapa gede terus yang ngisi banyak banget. Dah gitu di dalam lagi ada bahasan tentang pedagang kaki lima yang digusur yang lagi dibahas sama pedagangnya sama mahasiswa entah universitas mana. Gw langsung naik ke lantai duanya, disini kita langsung membahas masalah teknis dan konsep dari acaranya. Gw emang bukan panitia tapi hanya menemani temen gw yang ngurusin acaranya ini. 
Pembicaraan yang terjadi selanjutnya adalah -tralala-trilili-tralala-trilili-tralala-trilili-tralala-trilili-tralala-trilili-tralala-trilili-tralala-trilili-tralala-trilili-tralala-trilili-tralala-trilili-tralala-trilili-tralala-trilili-tralala-trilili-tralala-trilili-tralala-trilili-tralala-trilili-tralala-trilili-tralala-trilili-tralala-trilili-tralala-trilili-tralala-trilili-tralala-trilili-...
kurang lebih seperti itu.

Intinya gw ingin menyampaikan
Mereka yang masih berstatus mahasiswa, gelar yang sekarang juga gw sandang dan (dengan bangga) ditenteng kemana-mana, rela menyisihkan waktunya untuk mereka yang terpinggirkan. Menurut gw inilah yang disebut kontribusi nyata, sangat berbeda ketika beberapa waktu yang lalu gw berada dalam suatu forum dimana untuk mencari definisi sosialisasi aja lamanya nga ketulungan. Kapan bisa berkontribusi nyata?
Mereka ini manusia Indonesia yang peduli akan generasi penerus bangsanya! Yang secara aplikatif mengabdikan dirinya dengan langsung terjun ke dalam suatu komunitas bawah/rendah. Yang menurut definisi gw sendiri apa yang mereka lakukan merupakan suatu tanggung jawab sosial sebagai seorang mahasiswa.
Namun, teramat sangat disayangkan yang mereka lakukan berada pada sistem dengan lingkaran yang kecil padahal ada sistem dengan lingkaran yang jauh lebih besar yang memiliki pengaruh pada sistem dibawahnya. Sistem yang besar itu hanya dikuasasi oleh orang-orang yang bukan seperti mereka. Dan sayangnya ada kecenderungan dari mereka untuk mengabaikan tanggung jawab akademik mungkin karena mereka sudah menemukan passionnya kali ya??

Intinya
anak jalanan juga putra-putri bangsa!
Tunjukkan kontribusi nyata kalian untuk Indonesia yang lebih baik!!

3 komentar:

  1. beda forum, beda umat, beda kualitas. forum disana anak2nya lebih jago maka tularkan ke temen2 yang laen

    gw juga bosen bahas masalah klise
    mending langsung point materinya + langsung kerjakan
    daripada dkasi ceramah yang itu2 mulu jadi bosen
    setuju gak??

    BalasHapus
  2. sepakat bro,
    dan kepengurusan selanjutnya berada di tangan kalian.

    semoga nyanyian dan teriakan yang kita lagukan bukanlah arogansi kosong tanpa tindakan nyata,
    tapi ke depannya semua ini merupakan teriakan atas usaha dan kontribusi nyata yang kita lakukan.

    BalasHapus
  3. wah, masukan yang bagus sekali ini dari para senior-senior..
    sip, satu pakat gw juga.
    manusia punya satu mulut, dua mata, dua telinga, dua tangan dan dua kaki untuk lebih banyak melihat, mendengar dan berbuat ketimbang bicara

    BalasHapus